3 Artefak Universitas Nasional Australia Dikenal sebagai Barang Curian dari Italia

3 Artefak Australian National University Diketahui sebagai Barang Curian dari Italia

3 Artefak Universitas Nasional Australia Dikenal sebagai Barang Curian dari Italia

Universitas Nasional Australia (ANU) telah mengonfirmasi bahwa tiga artefak yang disimpan dalam koleksinya berasal dari penjarahan Italia. Artefak tersebut, yang berasal dari abad ke-4 hingga ke-5 SM, telah dikembalikan ke otoritas Italia.

Penemuan yang Mengejutkan

Penemuan artefak yang dicuri tersebut berawal dari penyelidikan yang dilakukan oleh unit warisan budaya Carabinieri Italia pada tahun 2019. Penyelidikan tersebut mengungkapkan bukti bahwa tiga patung terakota yang dimiliki oleh ANU diperoleh secara ilegal dari Italia pada tahun 1960-an.

Asal Usul Artefak

Patung-patung tersebut diyakini berasal dari situs Pemakaman Cuma di Etruria, Italia. Situs itu telah dijarah secara ekstensif, dan banyak artefaknya yang hilang dalam beberapa dekade terakhir. ANU memperoleh patung-patung tersebut pada tahun 1964 dari seorang kolektor swasta yang tidak disebutkan namanya.

Tindakan Cepat ANU

Setelah mengetahui temuan tersebut, ANU segera bekerja sama dengan otoritas Italia untuk memverifikasi asal-usul artefak tersebut. Universitas mengakui kesalahan pembelian tersebut dan berkomitmen untuk mengembalikan artefak curian tersebut.

Proses Pengembalian

Proses pengembalian artefak melibatkan koordinasi antara ANU, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, serta Carabinieri Italia. Patung-patung tersebut diangkut dengan aman ke Italia pada Desember 2022 dan diserahkan kepada Menteri Kebudayaan Italia.

Dampak Penjarahan Warisan Budaya

Kasus ini menyoroti dampak buruk dari penjarahan warisan budaya. Penjarahan menghancurkan situs-situs arkeologi yang berharga dan menghilangkan artefak dari konteks historisnya. Hal ini juga menghambat penelitian dan pendidikan.

Upaya Memerangi Penjarahan

ANU berkomitmen untuk memerangi penjarahan warisan budaya. Universitas telah menerapkan kebijakan ketat tentang akuisisi benda-benda antik dan bekerja sama dengan instansi internasional untuk mencegah perdagangan ilegal benda-benda budaya.

Pelajaran yang Dipetik

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi lembaga-lembaga budaya mengenai pentingnya kehati-hatian saat memperoleh benda-benda antik. Pemeriksaan keaslian yang cermat, termasuk verifikasi asal-usul dan dokumentasi yang sesuai, sangat penting untuk mencegah masuknya barang curian ke dalam koleksi.

FAQ

  • Bagaimana ANU mengetahui bahwa artefak tersebut dicuri?
    • ANU mendapat informasi dari otoritas Italia tentang penyelidikan penggerebekan yang sedang berlangsung.
  • Mengapa ANU memperoleh artefak yang dicuri pada tahun 1960-an?
    • Pada saat itu, praktik pengadaan artefak kurang ketat, dan tidak ada tindakan pencegahan yang memadai terhadap barang-barang curian.
  • Apa yang akan terjadi pada artefak tersebut sekarang?
    • Patung-patung tersebut akan dirawat dan dipajang di museum Italia.
  • Bagaimana masyarakat dapat membantu mencegah penjarahan warisan budaya?
    • Warga dapat melaporkan penjarahan yang dicurigai atau perdagangan artefak ilegal kepada otoritas setempat atau lembaga penegak hukum.
  • Apa saja langkah-langkah yang diambil ANU untuk mencegah terulangnya kasus serupa?
    • ANU telah merevisi kebijakan akuisi dan memperketat prosedur pemeriksaan keaslian.

Related posts