Panas! AS dan Rusia Saling Tuding soal Korut-Ukraina di Rapat DK PBB

Panas! AS dan Rusia Saling Tuding soal Korut-Ukraina di Rapat DK PBB

Panas! AS dan Rusia Saling Tuding soal Korut-Ukraina di Rapat DK PBB

Pendahuluan

Ketegangan memanas di Dewan Keamanan PBB (DK PBB) saat Amerika Serikat (AS) dan Rusia saling menuding soal Korea Utara dan Ukraina. Pertemuan yang digelar pada Selasa (21/2/2023) itu diwarnai oleh perdebatan sengit dan pernyataan keras dari kedua belah pihak.

Tudingan AS terhadap Rusia

AS menuduh Rusia membantu Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik pada Senin (20/2/2023). Hal ini merupakan pelanggaran resolusi DK PBB yang melarang Korea Utara melakukan uji coba rudal. AS mendesak Rusia untuk meminta pertanggungjawaban Korea Utara atas tindakannya.

"Rusia memiliki tanggung jawab istimewa untuk mematuhi resolusi DK PBB ini," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield. "Kegagalan Rusia untuk meminta pertanggungjawaban Korea Utara mengancam keamanan dan stabilitas internasional."

Tudingan Rusia terhadap AS

Rusia membalas dengan mengkritik dukungan AS terhadap Ukraina dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia. Rusia menuduh AS memperpanjang konflik dan mempertaruhkan perang skala penuh di Eropa.

"AS harus menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia. "Dan mereka harus menghentikan seruan perang yang provokatif."

Perdebatan soal Korut dan Ukraina

Pertemuan DK PBB tidak menghasilkan kemajuan yang berarti dalam isu Korea Utara atau Ukraina. Kedua negara tetap bersikukuh pada pendiriannya, dan tidak ada konsensus yang dicapai.

Dalam kasus Korea Utara, Rusia dan Tiongkok memveto resolusi yang mengutuk uji coba rudal terbaru. Sementara itu, dalam kasus Ukraina, Rusia mengusulkan gencatan senjata, tetapi ditolak oleh Ukraina.

Implikasi terhadap Keamanan Global

Kegagalan DK PBB untuk mencapai konsensus soal Korea Utara dan Ukraina memiliki implikasi yang besar bagi keamanan global. Hal ini menunjukkan meningkatnya perpecahan di antara anggota DK PBB, yang semakin mempersulit penyelesaian konflik internasional.

Dampak terhadap Hubungan AS-Rusia

Pertemuan DK PBB juga mengungkap memburuknya hubungan AS-Rusia. Kedua negara secara terang-terangan bertukar tuduhan dan saling menyalahkan atas ketegangan global. Hal ini memberikan gambaran suram tentang prospek hubungan AS-Rusia di masa depan.

Tanggapan PBB

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan dan mendesak semua pihak untuk menurunkan eskalasi. Ia menekankan pentingnya dialog dan diplomasi untuk menyelesaikan konflik secara damai.

Kesimpulan

Pertemuan DK PBB tentang Korea Utara dan Ukraina telah menjadi ajang saling tuding dan perpecahan yang mendalam. Kegagalan untuk mencapai konsensus memiliki implikasi serius bagi keamanan global dan menunjukkan memburuknya hubungan AS-Rusia. Penting bagi semua pihak untuk mengejar diplomasi dan menurunkan eskalasi demi terciptanya dunia yang lebih aman dan stabil.

FAQ

  1. Mengapa AS menuduh Rusia membantu Korea Utara?
    Karena AS percaya Rusia membantu Korea Utara melakukan uji coba rudal, melanggar resolusi DK PBB.

  2. Bagaimana Rusia menanggapi tudingan AS?
    Rusia membalas dengan mengkritik dukungan AS terhadap Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia.

  3. Apa implikasi dari perpecahan di DK PBB?
    Hal ini mempersulit penyelesaian konflik internasional dan meningkatkan ketegangan global.

  4. Apa dampak dari memanasnya hubungan AS-Rusia?
    Hal ini menciptakan gambaran suram tentang prospek hubungan AS-Rusia di masa depan.

  5. Apa yang dilakukan PBB untuk menanggapi ketegangan?
    Sekjen PBB mendesak semua pihak untuk menurunkan eskalasi dan mengejar diplomasi.

Related posts